Jakarta, Kemudi.id – MotoGP 2024 putaran 1 di Qatar berlangsung cukup memberi kejutan. Juara dunia MotoGP 2023, Francesco Bagnaia meski tak start dari posisi paling depan, tapi mampu finish terdepan.
Bahkan pembalap tim Lenovo Ducati tersebut enggak perlu menunggu 1 lap untuk bisa langsung menjadi pemimpin balapan.
Pecco, demikian sapaannya terus memimpin hingga 21 putaran berakhir. Tak pernah didekati oleh pembalap manapun sampai melintas di garis finish.
Namun, sebenarnya di MotoGP Qatar tersebut bukanlah Pecco yang menarik perhatian. Bukan pula Marc Marquez yang sudah pakai Ducati dan berseragam Gresini Racing.
Namun, yang menjadi sorotan tajam adalah Pedro Acosta dengan segala kiprahnya. Bisa demikian karena pembalap asal Spanyol ini punya sepak terjang yang sangat baik.
Di event MotoGP pertamanya, Acosta sudah mampu menyusul Marquez bersaudara (Alex dan Marc). Bahkan disebutkan aksi menyusulnya sangat clean, tak pakai singgungan fairing dengan para pembalap tersebut.
Bernaung di tim Red Bull GasGas Tech 3, pengguna motor nomor 31 ini benar-benar memberi kejutan. Beberapa kali merangsek ke barisan depan dan menyulitkan para seniornya.
Masih berusia 19 tahun, kiprah Pedro Acosta disebut akan terus memberi tantangan bagi senior-seniornya. Meski masih terlalu dini, tapi rasanya dirinya mampu mengejar gelar juara dunia.
Baca : Pertamina Enduro Jadi Nama Tim Balap MotoGP, Ini Yang Ditunggu Pembalapnya
Namun sayangnya dipertengahan lomba, dirinya seakan melepas fight dengan Marc Marquez. Banyak yang mengira karena bannya mulai tak bisa mengimbangi, tapi ternyata bukan itu masalahnya.
“Kita semua sepakat kalau dia (Pedro Acosta) terbilang berani di awal-awal lomba. Tapi ternyata bukan itu masalah dia mengendurkan pertarungan,”
“Dia mengalami kram tangan kiri mulai dari pertengahan lomba. Penyebabnya karena control Ride Height Device yang belum diset optimal untuk dia,”
“Sehingga ketika dia menekan pakai jempol, ada kesakitan di sana. Ini jadi evaluasi untuk kita semua supaya di seri berikutnya dia bisa lebih baik lagi. Tanpa masalah ini, dia bisa lebih kencang lagi,” ucap Pit Beirer, bos tim Tech 3 Racing.
Sangat disayangkan memang kiprahnya yang bagus, harus terhalang dengan permasalahan teknis.
