Jakarta, Kemudi.id – Brand Denza cukup menggebrak pasar otomotif saat kehadirannya. Merupakan sub brand dari merek Build Your Dreams (BYD), yang mengkhususkan pada mobil-mobil kelas premium.
Kehadiran brand Denza di Indonesia ditandai dengan Denza D9, yang merupakan MPV premium full electric. Namun, ketika launching D9 tersebut, khalayak dikagetkan dengan hadirnya Denza Z9GT yang justru sebagai mobil pembuka acara.
Lebih terkejut lagi karena ternyata mobil tersebut bisa bergeser, karena ban depan dan belakang bisa berputar aktif.
Info menarik : Denza D9 Seharga Rp 950 Juta Sudah Meluncur, Ini Fitur Kenyamanan Penumpang
Bukan itu saja, Denza Z9GT dan Z9 ternyata mengusung inovasi e3 Platform.
Wah, apalagi nih?
“Ini menandai langkah besar dari BYD dalam inovasi terhadap produknya. Dengan teknologi tersebut kami menghadikan mobil dengan performa tinggi, efisien dalam energi sekaligus sistem control yang lebih canggih,”
“Ini juga jadi bukti nyata kalau Denza semakin memperkuat komitmennya dalam menghadirkan mobil kelas premium. Sebagai bagian dari BYD, Denza tentu akan terus melakukan inovasi termasuk pengembangan teknologi yang dimiliki,” ucap Luther T. Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia.
Ada 4 bagian besar dalam e3 Platform yang dijelaskan saat sesi Tech Talk BYD di IIMS 2025 lalu. Yakni penggunaan 3 motor listrik, CTB (Cell to body) untuk baterainya, ada rear wheels steering kemudian VMC (Vehicle Motion Control).
Penggunaan 3 motor listrik tersebut mengontrol arah roda saat dipakai. Ada control ketika ban punya arah gerak yang sama. Selanjutnya mengontrol juga jika ban akan bergerak secara inward atau outward. Motor inilah yang akan menggerakan ban saat sudah menerima perintah dari computer mobil.
Dengan teknologi 3 motor dan rear wheels steering tersebut mobil bisa bergeser ke samping. Sehingga parkir menjadi lebih mudah, bahkan di tempat yang sangat pas untuk ukuran mobil.
Selanjutnya yakni CTB (Cell to Body). Ini merupakan teknologi satu kesatuan antara baterai dengan mobil. Sehingga mobil menjadi lebih stabil sekaligus juga sebagai perangkat safety. Terutama jika terjadi benturan atau tabrakan dari samping.

Untuk CTB ini tidak hanya ada di Denza saja, tapi juga diaplikasi ke BYD.
Inovasi yang cukup mutakhir yakni VMC (Vehicle Motion Control). Sesuai dengan namanya, ini merupakan inovasi untuk mengontrol semua pergerakan mobil.
Dalam test yang mirip slalom, sangat terlihat kalau dengan adanya fitur ini mobil menjadi lebih stabil. Tidak keluar dari line yang ada. Bahkan jika mobil-mobil lain hanya pada kecepatan 80 km/jam, Denza Z9GT mencapai 93,6 km/jam. Kun pembatas lintasan tidak ada yang tertabrak satupun.
Kemudian dengan VMC ini mobil bisa terjaga kestabilannya bahkan saat ban depan pecah dalam kecepatan 140 km/jam. Jika pada kondisi normal, mobil sudah bisa dipastikan terbalik.
Namun dengan teknologi ini mobil bisa terjaga kestabilannya. Bahkan ketinggian mobil tidak akan terpengaruh. Ini juga berkat kerja sama dengan teknologi suspensi DiSUS yang juga dipakai di Denza Z9GT tersebut.
Sayangnya, mobil sedan tersebut belum dijual di Indonesia. Baru perkenalan dan show saja.
Tunggu saja, tidak lama lagi mobil ini akan dijual bebas.