Penulis : Domas Dewantoro
Jakarta, Kemudi.id – Memahami petunjuk perawatan yang terdapat pada beberapa bagian mobil wajib hukumnya.
Biasanya berbentuk stiker atau embos yang tertempel atau tercetak pada bagian-bagian vital kendaraan.
Jangan gampang menyalahkan produsen mobil, padahal pemilik mobil yang salah. Hanya karena masalah sepele, malas membaca manual book kendaraan. Ini jadi kebiasaan konsumen Indonesia yang minim literasi membaca.
BACA :Â Ini Point Penting Seputar Sirkuit Hidzie di Sukabumi, Ada Plus dan Minusnya
Paling banyak yang jadi ‘kambing hitam’ adalah mobil-mobil keluaran Eropa. Dianggap rewel. Padahal ada beberapa petunjuk berupa stiker atau cetakan embos peringatan salah satunya di bagian mesin, khususnya di bagian part electronic yang kerap tak dibaca pemilik mobil.
“Pada mobil pabrikan Eropa seperti Peugeot, umumnya terpampang jelas stiker peringatan atau larangan mesin mobil dicuci dengan air bertekanan tinggi. Dan biasanya logo atau stiker peringatan tersebut terpasang jelas di bagian atas mesin, tepatnya di area part electronic, ” terang Roni Agung, Kepala Bengkel Mobil Peugeot Cilandak, Jakarta Selatan.
Meski mesin mobil berada di ruang tertutup, debu tetap bisa masuk dan menempel di sela-sela mesin dan komponen kelistrikan.
Mesin yang penuh debu dan kotoran tentunya tidak sedap dipandang. Mesin mobil kotor boleh dibersihkan, tapi jangan sekali-kali mencuci mobil dengan air bertekanan tinggi seperti di tempat-tempat cuci steam.
“Ruang mesin mobil jangan sampai dicuci steam, terlebih di mobil-mobil keluaran zaman sekarang yang dilengkapi dengan berbagai fitur elektronik canggih. Kalau mesin disemprot ala steam, ada kemungkinan celah-celah yang sangat kecil bisa kemasukan air. Akibatnya nanti bisa short (hubungan arus pendek), sensornya bisa off,” imbuhnya.
Jadi sebelum melakukan perawatan mandiri lebih baik perhatikan stiker peringatan yang tertempel di beberapa bagian vital mobil. Hal ini menjadi mitigasi terhadap kejadian yang tidak diinginkan.