Kemudi.id – Rio SB membalik keadaan saat balap Subaru BRZ Super Series di sirkuit Mandalika, Lombok, NTB (9-11/5/2025).
Ketika putaran 1, Fitra Eri menjadi juara setelah fight sengit. Kemudian pada putaran 2 nya, giliran Rio yang menjadi penguasa lintasan dengan 17 tikungan tersebut.
Persaingan semakin epik karena hujan turun cukup lebat di beberapa sektor sirkuit. Benar-benar memperlihatkan skill dari 2 pembalap senior tersebut.
Saat putaran 1, Rio menyebut kalau mau aman harus meninggalkan Fitra sejak awal dan cepat-cepat ‘kabur’.
Ini dipraktekkannya saat start. Rio memulai balap dari pole position dan Fitra di posisi 2. Selanjutnya Rio memang benar-benar kabur dengan jarak cukup jauh dari Fitra.
Apes. Ada mobil yang perlu dievakuasi dan memaksa Safety Car masuk. Jarak yang sudah dibuat seakan sia-sia karena Fitra dari tim Bumidia Racing kembali mendekat.
Setelah beberapa lap, Safety Car kembali ke pit. Saat balap kembali dilepas, hujan mulai turun. Persaingan sengit dimulai.
Pertarungan itu benar-benar seru dan mengasyikkan untuk para penonton.
“Tapi sebenarnya kita yang balap dan di dalam mobil, benar-benar enggak seru. Hahahahaah,” tawa Rio SB.
Wajar jika andalan tim Rizqy Motorsport itu menganggap demikian. Karena dirinya harus memikirkan supaya tetap bisa di posisi 1. Namun juga harus mengendalikan mobil di lintasan yang sangat licin.
“Saya benar-benar harus menjaga mobil karena mas Fitra di belakang juga kencang banget. Selain itu di beberapa titik yang krusial, lintasannya licin banget,”
“Ditambah lagi mobil mulai susah dikendalikan. Mobil joget-joget terus. Agak-agak ngeri sih, takut kepleset. Hahahaha” tambahnya lagi. Padahal Rio juga sangat senior di ajang drifting yang notabene mobil memang harus ngepot.
“Tapi saya sangat senang dengan hasil balap kali ini. Saya juga berharap seri-seri berikutnya tetap seru dan mudah-mudahan pembalap lain juga ikutan. Baik yang pemula sampai seeded A,” harap pria ramah ini.
Sementara itu, Fitra Eri menyebut adanya keuntungan sekaligus juga kerugian dengan masuknya Safety Car.
“Cukup diuntungkan karena bisa mendekat ke Rio yang sejak awal memang kencang. Rasanya enggak terkejar,”
“Tapi pas Safety Car masuk, bersamaan juga dengan hujan lebat. Akhirnya semua setingan kita buyar, karena kita seting untuk balap kering,” ulas Fitra.
Tenaga mobil menjadi lebih rendah sehingga membuatnya ekstra tenaga untuk mengejar Rio. Selain itu, lap time juga sangat berbeda. Turun sekitar 2 detik dibanding saat masih kering.
Hujan membuat persaingan sangat ketat dan menarik ditonton.
