Jakarta, Kemudi.id – PT Honda Prospect Motor (HPM) mengklaim kalau salah satu produknya yang dipajang di ajang GIIAS 2024 lalu sangat diminati pengunjung.
Sayangnya, mobil yang diminati tersebut belum masuk dan belum dijual di Indonesia. Jadi, saat pameran GIIAS 2024 hanya untuk melihat respon pasar saja.
Kalau sudah demikian, pasti tahu dong mobilnya. Yup, benar. Honda Step WGN e:HEV yang diklaim oleh HPM tersebut.
Enggak salah memang mengenai klaim tersebut. Sebab dalam pameran selama 11 hari tersebut, Honda Step WGN e:HEV memang disesaki oleh pengunjung.
Van yang mengandalkan mesin berkapasitas 2.000 cc dengan sistem hybrid tersebut memang menjadi magnet tersendiri, khususnya penggemar Honda.
Saat ini, di segmen tersebut diisi oleh Toyota Voxy dan juga Nissan Serena. Dengan kehadiran Honda Step WGN e:HEV jelas menambah serunya persaingan.
“Belum, kita belum jual mobil itu. Honda Step WGN e:HEV itu hanya untuk study saja saat ini. Nanti juga akan kita bawa roadshow ke beberapa kota,”
“Tapi kalau respon konsumen terhadap produk itu bagus bukan tidak mungkin akan kita masukkan. Tentu dengan perhitungan yang lebih matang lagi dan melihat kondisi pasar juga,” jelas Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM saat konferensi pers di GIIAS.
Dirinya juga menambahkan, kalau pihak Honda melakukan survey on the spot terhadap konsumen. Disebutkan responnya sangat bagus terhadap mobil 3 baris tersebut.
Bahkan saat GIIAS dan sudah diberitahu kalau mobil belum dijual, beberapa pengunjung tetap antusias terhadap mobil tersebut.
“Enggak sedikit yang sudah memberikan kartu nama untuk minta dkontak kalau unit sudah dijual. Bahkan juga sudah ada yang mau menaruh DP,”
“Tapi kami tidak dan belum bisa terima karena memang belum dijual. Semuanya masih dikaji,” jelas pria ramah ini.
Selain antusias pengunjung, ada hal menarik lainnya pada Honda Step WGN e:HEV ini. Dalam survey yang dilakukan juga ditanyakan mengenai harga yang diinginkan oleh konsumen terhadap produk asli Jepang tersebut.
Billy, demikian sapaan akrabnya menyebut paling banyak berkisar di Rp650-699 juta.
“Di angka itu yang paling dominan. Kemudian posisi duanya menyebut angka lebih dari Rp700 juga. Tapi ada juga yang yang di bawah Rp650 juga. Tidak terlalu banyak memang, tapi tetap ada,” jelasnya.
Namun ditegaskan oleh Billy, jika benar dan seandainya dijual, harga juga belum tentu di angka tersebut. Pasti akan banyak pertimbangan dalam penetapan harga tersebut.
Gimana pendapat pembaca?
