Jakarta, Kemudi.id – Pesona mobil listrik, Battery Electric Vehicle (BEV) tak hanya membius para konsumen passanger car saja. Atau juga para agen pemegang merek (APM) untuk menghadirkan produk BEV terbaiknya.
BEV terbukti juga mampu menarik konsumen dari berbagai pihak, bahkan non otomotif sekalipun. Kemudahan dan murahnya dalam sisi operasional kendaraan disinyalir menjadi latar belakangnya.
Seperti Rentokil Initial Indonesia yang merupakan perusahaan di bidang pengendalian hama dan hygiene bekerja sama dengan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) dalam memilih unit Mitsubishi L100 EV untuk kendaraan operasionalnya.
Info menarik : Mitsubishi Motors Ikutan Tokyo Auto Salon 2025, Mobil-mobil Yang Dipajang Bisa Jadi Inspirasi Modif Nih
“Kami sangat berterima kasih karena Rentokil Initial Indonesia sudah bekerja sama dengan kita. Selanjutnya Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia siap menemani perjalanan bisnis Rentokil,”
“After sales dari unit L100 EV ini juga sudah kita siapkan untuk mendukung operasional dari partner kami,” ucap Atsushi Kurita, President Director PT. MMKSI.
Enggak tanggung-tanggung, sebanyak 11 unit Mitsubishi L100 EV tersebut diluncurkan dalam kerja sama tersebut. Artinya, Rentokil Initial Indonesia punya kepercayaan yang tinggi terhadap unit mobil kompak tersebut.

Kendaraan niaga ringan listrik tersebut memang punya kemampuan yang sangat bisa diandalkan. Dengan dimensinya yang kompak, jelas bisa diajak blusukan ke berbagai tempat dengan ruang yang kecil.
Kemudian juga punya torsi yang cukup besar, mencapai 195 Nm. Sehingga bisa dengan mudah melalui jalan yang punya tingkat kecuraman tinggi. Selain itu, dengan torsi tersebut membuat mobil bisa tetap bergerak mudah walaupun dalam keadaan terisi muatan.
Mobil yang masuk kategori kei-car ini bisa menempuh hingga 180 kilometer dalam satu kali charging. Tentu ini sangat menguntungkan bagi perusahaan. Jarak tempuh ini sudah 20% lebih jauh dibanding generasi sebelumnya. Karena kapasitas baterainya sudah ditingkatkan 26% lebih besar dibanding sebelumnya.
Untuk pengisian daya dari 0 hingga penuh butuh waktu 7,5 jam. Lama? Enggak juga, karena konsepnya mobil ini diisi baterainya saat malam hari ketika sudah selesai beroperasi. Sehingga saat pagi hari sudah bisa full dan dipakai aktivitas.
Meski demikian, BEV yang sudah dilengkapi dengan ABS dan 2 airbags ini tetap bisa pengisian cepat. Hanya membutuhkan waktu 42 menit untuk mencapai 80% jika pakai fast charging.
Walaupun sebagai kendaraan niaga dengan ukuran kompak, tapi fitur keselamatannya enggak main-main. Airbags ada 2 untuk penumpang dan pengemudi. Kemudian ada ABS juga ASC (Active Stability Control), Electronic Brake-force Distribution (EBD) serta dilengkapi dengan fitur discharging.
Juga menggunakan fitur Immobilizer juga Auto Light Control (ALC), yang membuat lampu menyala sendiri ketika kondisi sekitar gelap.

Enggak cukup itu saja, bahkan sokbreker juga dibenahi demi menjaga kenyamanan dan keamanan pengemudi serta penumpang. Dengan pembenahan ini, mobil menjadi lebih stabil dan tidak terlalu limbung.
Peningkatan lainnya pada daya regeneratif saat berada di posisi B, yang mengaktifkan rem regeneratif.
“Kami percaya dengan kualitas Mitsubishi. Dilihat dari sisi efisiensi juga sangat luar biasa. Berdasar perhitungan kami dari sisi administrasi, tidak perlu klaim biaya bahan bakar lagi,”

“Kami berharap semakin banyak lagi penggunaan kendaraan listrik yang kita pakai. Untuk mendukung proses efisiensi dan meningkatkan produktivitas,” ucap Heri Susanto, Managing Director Rentokil Initial Indonesia.
Ayo perusahaan lainnya segera menyusul.