Jakarta, Kemudi.id – Penggemar Mitsubishi, kei car dan kendaraan listrik boleh bangga nih.
Karena Mitsubishi Motors Corporation atau biasa dikenal Mitsubishi Motors telah menunjuk Indonesia untuk memproduksi New Minicab EV.
Hal ini juga sekaligus membuat Indonesia menjadi negara pertama di luar Jepang yang dijadikan basis produksi mobil listrik dimensi kecil.
Mobil yang nantinya punya nama L100 EV ini merupakan kendaraan kei car niaga yang diproduksi di Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), yang merupakan pabrik Mitsubishi di Indonesia.
“Pada 2017, MMKI telah memproduksi Xpander yang saat ini tidak hanya dijual di Indonesia, tapi juga ekspor. Guna mendukung perkembangan industri otomotif Indonesia,”
“Dengan demikian, dimulainya produksi pertama kendaraan listrik di luar Jepang, kami berharap dapat memenuhi permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat di Kawasan ASEAN. Pada saat bersamaa, turut berkontribusi pada lingkungan hidup di negara ini,” ucap Takao Kato, President dan CEO Mitsubishi Motors.
Rencananya, mobil niaga listrik ini akan segera dijual kepada konsumen.
Pihak Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sebagai distributor resmi Mitsubishi di Indonesia menyambut baik produksi tersebut.
“Penetapan Indonesia sebagai negara pertama yang melakukan produksi lokal Minicab EV atau L100 EV jadi langkah signifikan bagi Mitsubishi Motors,”
“Sebagai distributor di Indonesia, kami bangga menjadi bagian dari ini semua. Dengan kaian yang telah dilakukan sebelumnya di Indonesia terkait efisiensi penggunaan BEV pada segmen kendaraan niaga ringan,” jelas Atsushi Kurita, Presiden Direktur PT MMKSI.
Karena merupakan mobil niaga, maka diharuskan punya ruang yang besar untuk angkut barang. Enggak perlu khawatir, karena L100 EV sudah didesain demikian.
Salah satu caranya dengan menempatkan baterai sebagai penggerak di bawah bagian tengah. Sehingga komponen EV tidak mengorbankan ruang kargo dari kei car tersebut.
Dengan demikian pusat grativitasi juga menjadi rendah. Efeknya, mobil jadi lebih stabil saat bergerak.
Selain itu, ruang kabin dari dasbor hingga pintu belakang berjarak 2,685 mm. Cukup luas untuk kendaraan niaga kecil.
Sementara ruang kargo dihitung dari sisi kiri ke kanan 1,285 mm. Sehingga sangat cukup untuk membawa barang-barang niaga ukuran tanggung.
Sedangkan jarak dek ke permukaan tanah hanya 675 mm saja. Sehingga untuk mengangkat barang dan menempatkan di ruang kargo tidak terlalu tinggi.