Penulis : EBF
Jakarta, Kemudi.id – Jaecoo mengedepankan segmen SUV premium dalam meramaikan pasar mobil di Indonesia.
Setelah melakukan pengenalan awal pada bulan Januari lalu, kini Jaecoo mengumumkan harga dua produk andalan pertamanya di IIMS 2025.
Dua model yang diperkenalkan adalah Jaecoo J7 SHS dan Jaecoo J8 punya harga yang cukup bersaing di kelas SUV.
Info menarik : Jaecoo Jadi Penantang Baru Mobil SUV dan Hybrid di Indonesia, Harga Lebih Bersaing
Terlebih Jaecoo J7 SHS yang menggunakan mesin hybrid, punya harga yang terbilang murah jika dibandingkan dengan pesaingnya pada mesin serupa.
Harga Jaecoo J7 SHS di Indonesia telah diumumkan, dengan kisaran mulai dari Rp 499 juta hingga Rp 599 juta, menjadikannya pilihan kompetitif di segmen SUV hybrid premium.
“Dengan hadirnya Jaecoo di Indonesia, kami ingin menghadirkan pengalaman berkendara yang cerdas,efisien, dan stylish bagi para pelanggan,” ujar Max Zhou, Country Director Jaecoo Indonesia.
“Hari ini menjadi langkah awal yang penting bagi Jaecoo untuk menunjukkan posisinya di pasar SUV hybrid premium di Indonesia,” lanjutnya.
Jika dijelaskan lebih rinci, Jaecoo J7 FWD seharga Rp 499 juta, J7 AWD Rp 549 juta, dan J7 SHS Rp 599 juta.
Info menarik : IIMS 2025 Siap Digelar di Jiexpo Kemayoran, Lahan Bertambah Luas, Merek Yang Ikut Semakin Banyak
Jaecoo J7 dilengkapi dengan Super Hybrid System (SHS), yang menggabungkan mesin turbo 1.6 liter dengan motor listrik, menciptakan keseimbangan sempurna antara performa tinggi dan efisiensi bahan bakar.
Dengan jarak tempuh listrik hingga 90 km, J7 menawarkan pengalaman berkendara yang lebih ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa, baik untuk perjalanan dalam kota maupun jarak jauh.
Teknologi hybrid ini dirancang untuk mengurangi emisi karbon, sekaligus memberikan kenyamanan dan berkendara yang luar biasa.
“Kami sangat antusias mengumumkan rentang harga Jaecoo J7 di IIMS 2025. Dengan harga ini, kami ingin membawa teknologi hybrid premium kepada konsumen Indonesia, memberikan nilai terbaik sekaligus mendukung masa depan yang lebih hijau,” tutur Max Zhou.