Jakarta, Kemudi.id – Saat ini sudah cukup banyak produsen ban motor yang tidak lagi membungkus produknya menggunakan plastik.
Jika diperhatikan ban-ban motor yang dipajang di toko sudah tidak pakai ‘baju’ lagi. Dibiarkan terbuka begitu saja oleh produsen dan penjualnya.
Namun tidak demikian dengan ban merek Kingland. PT King Tire Indonesia, Tbk tetap mempertahankan produknya dibungkus saat dipajang untuk selanjutnya dijual ke konsumen.
Tentu ada alasan kuat sampai-sampai Kingland tetap mempertahankan metode ‘jadul’ tersebut. Joko Suseno, Technical Marketing Manager PT King Tire Indonesia, Tbk membeberkan alasannya saat berjumpa dengan Kemudi.id di ajang IMOS 2024 beberapa waktu lalu.
“Ban yang tanpa bungkus sebenarnya lebih sulit handlingnya untuk penjual ban. Penjual harus bisa menyimpan ban tersebut dengan sangat baik supaya ketika sampai ke konsumen juga masih baik,” ucapnya.
Dirinya menyontohkan hal sederhana. Memajang ban tanpa bungkus di toko, tapi berdekatan dengan jalanan. Debu, minyak, kerikil, panas terik bukan tidak mungkin mengenai ban secara langsung.
BACA :Â Honda Scoopy Baru Tampil Berubah Total, Bobot Lebih Ringan Harga Sama
Debu dan minyak atau hasil knalpot kendaraan sangat mungkin menempel di ban. Jika dibiarkan, kotoran tersebut bisa mengeras di ban.
Meski ban yang dipajang terlihat bersih, namun sebenarnya terdapat debut yang menempel di situ. Supaya selalu bersih dan siap jual, pegawai toko harus rajin membersikannya.
Lain halnya jika ban masih terbungkus dengan plastik. Kotoran, debu dan hasil pembakaran knalpot akan menempel di plastik pembungkus. Membersihkannya juga lebih mudah.
Contoh lainnya, ketika proses pemindahan dari pabrik ke distributor atau distributor ke toko. Ban harus dijaga supaya tidak kotor. Artinya, saat membawa harus lebih hati-hati untuk menjaga kebersihannya.
Menurut Joko, itu baru contoh sederhana saja. Di balik itu ada pertimbangan lain sehingga Kingland masih tetap menggunakan bungkus plastik untuk produknya.