Monday, November 4, 2024
Google search engine
HomeHeadlineMobil Rally4 Datang, Peserta Minta Dipisah, Ini Alasan Kuatnya

Mobil Rally4 Datang, Peserta Minta Dipisah, Ini Alasan Kuatnya

Emang timpang banget sih.

Jakarta, Kemudi.id – Sprint rally dan reli Indonesia kini kembali harum. Berbagai mobil-mobil kencang dan sarat teknologi masuk untuk ikut berkompetisi.

Namun dibalik masuknya mobil-mobil tersebut ke Indonesia, tersimpan potensi kelas akan sepi. Seperti di kelas F3.

Di kelas teratas Group F atau gerak roda depan tersebut saat ini dimasuki mobil-mobil spesifikasi Rally4.

BACA : Bukti Cinta Bapak ke Anak, Tb Adhi Ajak Anaknya Ngebut, Langsung Raih Gelar Juara Nasional

Sampai saat ini memang baru sekitar 2 mobil Rally4 yang aktif berkompetisi di ajang kejurnas sprint rally dan reli. Keduanya yakni Peugeot 208 Rally4.

Namun, sebenarnya sudah ada lebih dari 2 yang hadir. Bukan tidak mungkin jumlahnya akan terus bertambah.

Hadirnya Rally4 disebut bisa mengurangi peserta bukan tanpa alasan. Mobil-mobil itu ‘dilahirkan’ oleh divisi motorsport dari beberapa brand. Sebutannya ‘Sejak lahir sudah untuk reli’.

Dengan demikian, teknologi yang diusung juga pasti sudah sangat maju. Bukan hanya pada mesin, suspensi saja, tapi sampai ke pengaturan rem dan geometri mobil.

Itu semua membuat mobil jadi ‘pintar’ untuk dipakai berkompetisi. Belum lagi mesin yang dengan turbo pasti juga disesuaikan untuk balap.

 

Perbedaan agak timpang dengan mobil-mobil Group F lainnya, yang dibangun jadi mobil balap dari mobil harian.

 

Artinya, bengkel yang membangun mobil enggak bisa terlalu leluasa untuk meracik geometri mobil juga suspensi. Karena memang lebih mengejar kenyamanan sebagai mobil sehari-hari.

Yang satu keluaran pabrik (Rally4), yang satu lagi keluaran bengkel (Group F lainnya).

Hasilnya memang sangat nyata di lintasan. Mobil Peugeot 208 Rally4 melejit seperti tak terkejar oleh peserta lain.

Melihat kecanggihan dan sepak terjang di lintasan, menjadi ancaman bagi peserta Group F dan tentunya kelas F3. Menjadi alasan bagi mereka meminta untuk mobil Rally4 yang berhomologasi FIA tersebut dipisah.

Mobil reli racikan bengkel akan sulit melawan pabrikan (foto : toncil)

Memang akan sangat sulit meraih gelar juara nasional Group F jika Rally4 tak dipisah.

“Sangat berat memang kalau harus lawan mereka-mereka (Rally4, red) itu. Hampir tidak mungkin untuk mengalahkan mereka,”

“Semua cara dan strategi nyupir sudah dikerahkan, tapi tetap saja sulit ngejar,” ucap Winner Limbong, yang bernaung di tim TMTaK Motorsport yang pakai Mitsubishi Colt.

Winner Limbong. Sulit mengejar mobil Rally4 (foto : toncil)

Hal serupa juga diungkapkan Hery Unggul. Bahkan adik kandung mendiang alm. Hery Agung ini sudah malas-malasan untuk ikut.

“Kalau semua berjalan normal, artinya mereka enggak ada overshoot atau trouble hampir pasti susah dikejar. Kita sudah nyupir sangat maksimal, tapi memang kalah teknologi,”

“Kita lihat tahun depan. Kalau memang belum dipisah, ya saya jadi malas-malasan lagi untuk ikut,”

“Tapi di balik itu semua, saya senang ada mereka karena sprint rally ini semakin berkembang,” ucap Hery Unggul dari B3N Hery Agung Racing Team tersebut.

dr Hery Unggul. Mobil kalah teknologi dan berharap dipisah (foto : toncil)

Selain itu, keduanya juga berharap supaya para peserta yang pakai Rally4 dipisahkan.

“Saya mau lihat dulu untuk tahun depan. Kalau masih gabung gini, mungkin akan pikir-pikir lagi untuk ikut,”

“Atau mungkin hanya datang ikut support tim dan istri saja,” jelas Limbong lagi.

Bahkan Hery Unggul menyatakan dirinya enggan untuk ikut balap lagi. Menurutnya, dengan kondisi digabung, peserta non Rally4 hanya bisa memperebutkan posisi 3 dan seterusnya.

Toni Utomo, satu-satunya peserta yang bisa mengalahkan mobil Rally4 saat kejurnas sprint rally putaran 6 di Malang (13-15/9/2024) (foto : toncil)

Menurut informasi yang didapat redaksi Kemudi.id, peserta Rally4 yang mobilnya homologasi FIA tersebut akan dipisah.

Hanya saja nama yang pas untuk kelas dan group belum dimatangkan. Masih dalam penggodokkan.

TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Terpopuler