Mandalika, Kemudi.id – Menjadi pembalap motor yang andal enggak bisa diraih secara instant. Enggak bisa dicapai hanya dalam kurun waktu 2 atau bahkan 5 tahun sekalipun.
Membutuhkan waktu dan proses yang sangat panjang untuk bisa jadi pembalap profesional. Support dari orang tua juga menjadi hal yang mutlak.
Komang Adam Nataniel Pentapan merupakan salah satu pembalap yang cukup beruntung. Masih berusia 10 tahun, menjadi usia yang pas untuk ikut berlaga di balap.
Info menarik : MotoGP Belum Mulai, Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia Sudah Terlihat Geber Ducati di Sirkuit Mandalika
“Saya ingin sekali menjadi pembalap yang bagus seperti pembalap lainnya. Ayah dan kakak juga dukung. Saya ingin serius di balap,” ungkap Adam kepada Kemudi.id saat acara VR|46 Riders Academy yang berlangsung di sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB (27-28/1/2025).
Di keluarga, Adam yang tinggal di Denpasar, Bali ini bukanlah hanya seorang diri yang jadi pembalap. Ayah dan kakaknya juga merupakan pembalap.
Varnold yang merupakan ayahnya pembalap motocross asal Bali. Mulai balap 1994 dan berhenti 2018.Kemudian Winston Pastrana, kakak Adam juga pembalap road race.
“Adam mulai naik motor sejak kelas 1 SD. Dia senang ngikutin kakaknya latihan balap. Akhirnya mulai bisa dan saya dukung untuk ikut balap. Jadi mereka ber-2 balap bersama,” jelas Varnold yang juga pemilik bengkel motor di Denpasar, Bali ini.
Menurut Varnold, keikutsertaan di acara pelatihan tersebut karena diajak oleh Ride In Track (RIT), yang merupakan orgainzer track day motor di sirkuit Mandalika tersebut.
Meski demikian saat ada pelatihan di sirkuit dipimpin Andrea Migno yang merupakan mantan pembalap Moto3, Adam tetap dapat mengikuti flow pembalap.
Info menarik : Mobil Balap Audi R8 Telah Tiba di Sirkuit Mandalika, Pakai Fasilitas dari Pemerintah
Artinya tidak terlalu tercecer di belakang atau tertinggal rombongan. Adam tetap bisa berusaha berada dalam rombongan meski bukan balap sesungguhnya.
Varnold dan Adam mengungkapkan kalau dengan mengikuti pelatihan tersebut bisa mendapat banyak pelajaran berharga. Baik mengenai cara naik motor, berbelok bahkan sampai ke public speaking.
Meski masih sangat muda, Adam yang pakai motor kapasitas 150 cc ketika balap tersebut punya keberanian yang tinggi.
Dari 10 pembalap yang ikut pelatihan tersebut, hanya Adam yang berani melontarkan pertanyaan ke Franco Morbidelli yang merupakan pembalap MotoGP. Bahkan pertanyaan dilontarkan dalam bahasa Inggris.
Modal yang sangat baik.
