Penulis : EBF
Jakarta, Kemudi.id – Ducati Panigale V4 S resmi dijual di Indonesia oleh Ducati Indonesia usai peluncurannya di Jakarta pada (8/2/2025) lalu. Banderolnya mencapai Rp1 miliar untuk motor dengan mesin berkapasitas 1.103 cc tersebut.
Ducati Panigale V4 S yang punya tenaga hingga 214 hp ini menjadi generasi ketujuh dari jajaran Superbike garapan Ducati Corse dan punya banyak perubahan.
Seperti tidak lagi menggunakan single swing arm yang menjadi ciri khas Ducati Panigale.
Info menarik : Marc Marquez Nilai Ducati Punya Perkembangan Baik yang Buruk, Gimana Tuh?
Kini motor asal Italia dengan torsi 124 Nm yang merupakan generasi ketujuh tersebut menggunakan double swing arm untuk meningkatkan kestabilan cornering.
Selain itu juga ada fitur yang cukup familiar ada di motor-motor skutik, khususnya motor matic Honda, yaitu CBS.
Secara singkatan dan fungsi cukup mirip, di Ducati Panigale V4 S ini bernama Race eCBS atau Electronic Combination Braking System yang dikembangkan oleh Bosch dan Ducati Corse. Lalu pada motor matic Honda CBS adalah Comby Brake System.
Fungsinya sama, yaitu mengaktifkan fungsi rem depan dan belakang bersamaan hanya dengan satu kali menarik handle rem depan.
“Race eCBS di Ducati Panigale V4 S ini diaktifkan dengan sistem elektronik yang penggunanya harus mengaktifkan dulu pada modul pengaturannya,” tutur Ditto Mulyadi, Aftersales Director Ducati Indonesia.
“Jadi saat cornering, ketika pengguna akan mengerem depan dan secara tidak langsung rem belakangnya akan aktif, tujuannya untuk menjaga keseimbangan motor waktu sedang bermanuver,” lanjutnya.
Info menarik : Ducati Harus Waspada, Yamaha Jadi Pabrikan Paling Menjanjikan di MotoGP 2025
Race eCBS ini bisa dinon-aktifkan, juga diaktifkan dengan level dari 1 sampai 5.
Jika pada motor Honda, CBS hanya ada pada motor matic yang roda belakangnya masih menggunakan tromol. Seperti Honda Vario 160 CBS, Honda BeAT, Honda Scoopy, dan Honda Genio dengan cara kerja mengaitkan kabel rem belakang dengan tuas rem depan, sehingga kedua rem berfungsi bersamaan.
Tujuannya agar pengguna bisa mengerem secara optimal semisal melewati jalan yang licin, sehingga motor tetap tegak dan tidak jatuh.
Mirip ya fungsinya pada motor Rp 20 jutaan dan Rp 1 miliar.
