Sentul, Kemudi.id – Pembalap Yassin Kosasih terlihat ‘on fire‘ saat mengikuti ajang balap turing di sirkuit Sentul, Jabar (29/11-1/12/2024).
Sejatinya, dia ikut di 3 kelas balap berbeda. Ada Mercedes-Benz, ETCC dan ITCR 3.600 Max. Namun akhirnya hanya mengikuti di ETCC dan ITCR 3.600 Max.
“Ada masalah di mobil Mercedes-Benz. Pagi-pagi saya dikabarin kalau kaca mobil pecah. Sayang juga karena saya tercepat di situ,”
“Tapi ya sudah, kita maksimalkan di ETCC dan ITCR 3.600 Max. Terbukti hasilnya sangat maksimal,” jelasnya kepada Kemudi.id.
Saat lomba di ETCC, dirinya start dari posisi 2 dan sampai finish di posisi tersebut. Meski jarak dengan posisi 1 tidaklah jauh.
Ini merupakan pencapaian yang sangat baik. Mengingat dirinya baru mencoba mobil pada Kamis sebelum lomba. Kemudian mengikuti kualifikasi di Sabtu dan balap Minggu.
Meski demikian, balap di ETCC tidaklah berjalan terlalu mulus. Sebab temperatur mesin mobil BMW nya naik terus. Khawatir akan overheat, pembalap yang juga pereli ini memilih untuk main aman.
“Saya jadi takut kalau overheat malah enggak finish. Jadi saya main aman saja, kalau kira-kira sudah turun, baru saya geber lagi,”
“Cara lainnya, saya oper gigi pas 7.000 rpm, padahal biasanya di 8.000 rpm. Turun sedikit enggak masalah, yang penting aman sampai finish,” jelasnya.
Hasil balap di ETCC, dirinya berada di posisi 2 overall. Kemudian posisi 1 untuk Super Euro.
Kemudian untuk kelas ITCR 3.600 Max masih menggunakan BMW yang sama dengan mesin berkapasitas 3.200 cc.
BACA :Â White Rhino, Suzuki Jimny 5 Pintu Edisi Terbatas, Ada 5 Titik Beda dengan Versi Standar
Untuk di kelas ini balap berjalan sangat aman. Tidak ada gejala mesin menuju overheat. Sehingga Yassin Kosasih bisa memaksimalkan mobil.
Seperti juga ketika ETCC, dirinya sempat berada di posisi 2, di belakang Alvin Bahar. Namun jaraknya sangat dekat. Sehingga ketika Alvin ada masalah dengan Honda Civic Type R nya, Yassin langsung memanfaatkan keadaan dengan menjadi pemimpin balap.
Posisi ini terus dijaga sampai garis finish. Membuat perjuangan dirinya tak sia-sia dengan start dari posisi 1.
Sementara itu, disebutkan kalau mobil BMW pacuannya terbilang berat. Sebab overfender yang dipakai menggunakan bahan plat dengan dempul yang terbilang tebal.
Membuat bobot mobil menjadi sangat berat. Mencapai 100 kilogram lebih berat dibanding mobil balap lainnya.
Rencananya, untuk balap musim depan mobil akan mengalami diet. Bahan overfender akan ganti pakai fiberglass supaya ringan. Kemudian juga desainnya akan dibuat berbeda.