Penulis : DAB
Jakarta, Kemudi.id – Kompetisi World Rally Championship atau WRC Indonesia dijadwalkan akan digelar pada tahun 2026. Danau Toba, Sumut akan menjadi lokasi untuk WRC Indonesia, tepatnya di Simalungun.
Hal yang istimewa pada WRC Indonesia bukan hanya menggelar kelas-kelas utamanya saja. Namun juga ada kelas pendukung atau supporting class yang dibuat khusus pereli-pereli Indonesia.
Tujuannya agar pereli Indonesia juga merasakan atmosfer WRC Indonesia namun aka nada perbedaan pada jumlah SS (Special Stage) dan perolehan point. Jadi hasil yang didapatkan para peserta Indonesia ini akan masuk pada klasemen Kejurnas Danau Toba Rally.
Info menarik : WRC Indonesia Siap Digelar Tahun Depan, Danau Toba Jadi Pilihan
Ini sama persis seperti yang terjadi jika Indonesia menggelar Asia Pacific Rally Championship (APRC). Melintas di trek yang sama, namun berbeda jumlah SS-nya.
“Mereka (peserta Indonesia) akan dapat point untuk klasemen yang berbeda, tapi dari kelas-kelas di Kejurnas tidak semuanya akan ada di WRC Indonesia,” kata Ananda Mikola, Waketum Bidang Olahraga Balap Mobil IMI Pusat.
Namun kelas-kelas khusus pereli Indonesia ini belum disebutkan apa saja, termasuk jumlah SS.
Info menarik : Sirkuit Mandalika Siap Raih Homologasi Grade 3 FIA, Balap Ini Akan Mampir
Sementara itu, pengadaan kelas pendukung ini juga seiring dengan banyaknya pereli di Indonesia yang sudah menggunakan mobil spek Rally2. Ada kemungkinan pereli dengan mobil spek Rally2 wajib ikut di kelas Rally2 WRC bukan untuk perebutan point di kejurnas.
Demikian juga dengan Ford Puma Rally1 yang dimiliki oleh Putra Rizki dari tim LFN Sederhana Motorsport. Putra, panggilannya wajib ikut di kelas utama pada Rally1, terlebih mobil miliknya tidak memiliki sistem hybrid lagi seperti regulasi WRC 2025.
Dikabarkan jumlah mobil reli spesifikasi Rally2 di Indonesia makin bertambah di sepanjang tahun 2025 seiring dengan akan masuknya WRC Indonesia 2026.
“Sekarang tinggal bekerja sama dengan bagian Bea Cukai untuk mempermudah masuknya mobil-mobil Rally2 itu ke Indonesia. Juga dengan pajaknya yang selalu dikenai sebagai barang mewah, padahal ini salah satu kebutuhan olahraga,” tutur Rifat Sungkar,” Waketum Bidang Mobilitas IMI Pusat.
Info menarik : BMW Astra Cilandak Pertama Terapkan Retail.Next, Konsep Dealer Yang Benar-benar Manjakan Konsumen
“Apalagi kini gairah reli di Indonesia sedang berkembang pesat, ada baiknya pemerintah makin aware terlebih setelah masuknya Indonesia dalam kalender WRC di 2026 atau 2027,”harap pereli senior di Indonesia ini.
Menggelar WRC, pemerintah pusat memang harus ikut campur tangan, terutama perizinan.