Thailand, Kemudi.id – Asia Cross Country Rally (AXCR) 2024 disebut punya trek paling berat dalam beberapa tahun belakangan ini.
AXCR merupakan salah satu event rally raid di Asia yang sudah punya penggemarnya. Untuk tahun ini berlangsung hanya di Thailand saja.
Setiap harinya atau biasa disebut Leg, para peserta harus menempuh lintasan yang beragam. Juga panjang lintasan yang tak bisa dibilang pendek.
Ini merupakan uji ketahanan bukan hanya driver dan co-driver saja, tapi juga mesin mobil, transmisi, juga tim secara keseluruhan.
BACA :Â AXCR 2024 : Menyala, Tim DEXC Racing Indonesia Gelar Latihan, Punya Target Podium
Tim DEXC Racing Indonesia yang jadi salah satu peserta merasakan uji ketahanan ini dan terjun di kelas T2. AD. Sampai akhirnya diputuskan mengubah target awal yang sudah ditetapkan.
Semua berawal pada Leg 4. Dalam satu kondisi, ada lintasan yang punya tipikal ‘medium offroad’. Enggak bisa asal gas untuk bisa keluar dari situ.
Panjangnya enggak tanggung-tanggung, sampai 4 kilometer dan ada sekitar 1 kilometer yang menanjak tinggi.
Beruntungnya tim yang beranggotakan Dendy Adisuryo (driver), Hendro Wahyu Nugroho (co-driver 1) dan Rindra Pradipta (co-driver 2) merupakan ‘anak’ adventure offroad. Jadi sangat-sangat paham untuk melibas trek tersebut.
Namun ternyata masih saja kena apes. Karena mobil di depannya mengalami patas as roda di tanjakan tinggi dengan posisi agak melintang. Sehingga Toyota Hilux yang dipakai tim tak bisa lewat.
“Kita kehilangan cukup banyak waktu di situ. Mundur enggak bisa. Mau ke kanan atau kiri juga enggak bisa karena banyak pohon,”
“Akhirnya kita menunggu mobil depan dievakuasi baru kita bisa lewat,” ucap Dendy yang timnya mendapat sponsor dari oli Deltalube tersebut.
Selain itu, masalah berat yang dihadapi seputar dengan transmisi. Pria ramah ini menyebut masalah hadir pada Leg 4.
Transmisi otomatis yang dipakai mengalami overheat, terutama setelah dibejek gas terlalu lama.
“Cooling system untuk transmisi ada problem, efeknya ke kinerja transmisi yang juga jadi panas,”
“Kita sudah coba ganti partnya dengan yang baru, tapi tidak bisa juga. Jadi, sampai Leg akhir kita harus kompromi dan sabar menghadapi transmisi tersebut,” ungkapnya.
Masalah transmisi ini benar-benar menghambat tim. Karena kalau sudah panas dan ada lampu warning muncul, kecepatan harus segera dikurangi.
Pengurangan kecepatan tersebut untuk mendinginkan transmisi. Waktu yang dibutuhkan cukup lama, bisa sampai 1 jam cruising saja tanpa bejek gas.
BACA :Â AXCR 2024, Jatuh Bangun Memen Harianto Sampai Finish, Ini Penyebab Utamanya
“Paling banyak hilang waktu kalau sudah begitu dan ketemu tikungan. Kalau normal, pas keluar tikungan langsung bejek gas,”
“Karena kondisinya begitu, jadi enggak bisa. Harus dirunut pelan-pelan. Ini yang menghabiskan waktu,” jelasnya.
Pada saat inilah akhirnya diputuskan kalau target diubah. Target awal ingin meraih podium terhormat, namun terhadang masalah, targetnya jadi finish saja.
“Tapi kita sangat beruntung juga karena bisa tetap finish dengan waktu yang juga tak terlalu jelek. Masalah di mobil juga tidak jadi membesar,” tambah Edo, panggilan Hendro Wahyu Nugroho.
Sementara itu, Rindra juga tetap menyambut baik hasil tersebut. Dirinya lebih menyoroti mengenai para peserta di kelas tersebut.
“Di kelas ini sekarang cukup berat. Karena kita lihat 5 peserta atas merupakan peserta pindahan dari kelas lain, sudah sangat berpengalaman di AXCR dan juga tim papan atas.
” Bahkan kalau melihat hasil overall, mereka berada di 10 besar. Jadi kita sangat bersyukur bisa finish, walaupun target berubah,” tambah Rindra yang baru pertama kali ikut jadi co-driver di AXCR ini.
Benar-benar, karena transmisi berulah, target jadi berubah.